Merasa Diintimidasi PT DSI, Ormas LLMB Dan IPK Dampingi Warga Dayun Panen Sawit
Pihak LLMB dan IPK hadir mendampingi pekerja kebun Dasrin supaya tidak diganggu orang-orang PT DSI. Hal tersebut sebagai wujud solidaritas atas masyarakat pemilik lahan yang mendapat intimidasi dan tindakan premanisme dari orang-orang sewaan perusahaan.
Sementara itu Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja turun ke lokasi dalam rangka pengamanan dan antisipasi terjadi konflik. Ia menghimbau kepada kedua belah pihak agar saling menahan diri. Pihaknya juga akan mengupayakan jembatan yang sudah dipolice line itu tidak bisa diakses.
"Jembatan memang sudah kita tindak lanjuti dari kemarin, kita sudah imbau tentunya hari ini kita upayakan lagi jembatan itu untuk tidak bisa diakses lagi. Harapannya supaya konflik ini tidak berkepanjangan," kata Ronald.
Dijelaskannya, pemasangan police line itu berguna untuk melarang semua orang atau para pihak yang bersengketa untuk melintas. Ia berharap dalam konflik ini agar kedua belah pihak dapat duduk bersama untuk menyejukkan suasana.
"Pidana dalam kasus pencurian itu harus jelas dulu status kepemilikan. Ini kan saling beradu, satu merasa dengan putusan eksekusi, satu lagi memang nggak bisa dipungkiri masih punya SHM yang belum dibatalkan. Itu yang menjadi masalah,” katanya.
Kebun Dasrin dkk tersebut akan mendapat pendampingan dari berbagai masyarakat, baik solodaritas dari pemilik lahan di sekitar maupun dari Ormas LLMB dan IPK. (Lin)