Dua Turis AS Kabur Dari Bali, Usai Temukan AirTag di Tasnya
Melihat kejanggalan tersebut, Sinclair menduga bahwa praktik tersebut ditujukan untuk menguntit keberadaan mereka.
Sinclair juga meyakini AirTag tersebut diletakkan oleh seseorang saat mereka berada di bandara kedatangan.
“Kami langsung mengeluarkan baterai dan ternyata di baterainya ada tulisan buatan Indonesia. Kami meyakini bahwa (AirTag) itu diletakkan ke dalam tas Jane di bandara kedatangan (Bali),” jelas Sinclair.
“Kami berdua adalah turis yang sangat berpengalaman, berhati-hati, dan tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Kami tidak pernah meninggalkan tas kami (yang bergaya backpacking) dan tas depan kami terkunci,” lanjutnya.
Kejadian ini pun mengganggu agenda libur Sinclair dan Jane. Dikarenakan merasa tidak aman, keduanya memutuskan untuk meninggalkan pantai Amed dan pergi ke Kuta menggunakan taksi, sebagaimana dirangkum dari 7 News, Jumat (31/3/2023).
Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam, sampailah mereka di Kuta, wilayah yang lebih ramai dan dianggap lebih aman sehingga bisa jadi solusi untuk menjauhkan diri dari lokasi penguntit.