Mahfud Curhat Nasib RUU Tergantung 'Bos' Partai Sebut Aspirasi Baiknya Gagal
Meredam tawa jemaah, Mahfud buru-buru berkata, "Enggak, ini kuliah. Ini kuliah fiqh politik. Fiqh siyasah ini, saudara."
Mahfud tak menjabarkan lebih lanjut contohkasusnya. Namun,Mahfud berpidato setelah Ketua Komisi III DPR BambangWuryanto alias Bambang Pacul berbicara soal pengesahan RUU Perampasan Aset kala rapat di Komisi III DPR, Jakarta, Rabu lalu.
Menurutnya, semua anggota DPR patuh pada "bos" masing-masing. Karena itu, dia menyarankan pemerintah sebaiknya melobi ketua umum partai.
"Republik di sini gampang masalahnya. Lobinya jangan di sini, Pak. Ini semua nurut bosnya masing-masing," kata Pacul.
Pacul kemudian mencontohkan ia tak berani mengesahkan RUU Perampasan Aset jika ada instruksi lain dari "ibu." Namun, politikus PDIP itu tak menjelaskan siapa "ibu" yang dia maksud.
"Di sini boleh ngomong galak. Bambang Pacul ditelepon Ibu, 'Pacul, berhenti'. Siap. Dilaksanakan. Laksanakan, Pak,"ucapnya.