Iran dan Arab Saudi Pulihkan Hubungan Ketika Kesepakatan yang Dimediasi China Lampaui Pihak Barat
RIAU24.COM - Iran dan Arab Saudi sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah tujuh tahun kerenggangan bilateral mereka di Asia Barat. Pemulihan ini dimediasi oleh China.
Kesepakatan itu, yang mengharuskan Iran dan Arab Saudi membuka kembali kedutaan dan misi mereka di kota-kota masing-masing dalam waktu dua bulan.
Kesepakatan itu menunjukkan pergeseran yang menguntungkan Beijing di kawasan tersebut setelah AS mengobarkan konflik dan menghabiskan ratusan miliar dolar untuk memberikan keamanan bagi sekutu.
"Perjanjian antara Arab Saudi dan Iran, yang dimediasi oleh Tiongkok, mencerminkan realitas baru di Asia Barat, yaitu, bahwa Tiongkok sekarang menjadi kekuatan geopolitik dan ekonomi di kawasan ini dengan kemampuan untuk memengaruhi hubungan bilateral dan dinamika keamanan," ungkap Mohammed Soliman dari Middle East Institute yang berbasis di Washington, arsitek intelektual kelompok I2U2 (India, Israel, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat) kepada WION.
Menyusul pengumuman kesepakatan pada hari Jumat, sementara Gedung Putih telah menyatakan kehati-hatian, meningkatkan skeptisisme atas kesediaan pihak Iran untuk menghormati perjanjian kepala Hizbullah Hassan Nasrallah.
Diplomasi Beijing mengungguli Barat