WHO Akui Dana untuk Pengungsi dan Penyintas Gempa Suriah tidak Mencukupi
RIAU24.COM - Kesedihan dirasakan oleh Direktur Jenderal Badan Kesehatan Duynia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus ketika ia berkunjung ke lokasi pengungsi Suriah, yang juga tempat menampung para penyintas gempa dahsyat Turki-Suriah.
"Sanayang tersedia dan akses penyebrangan perbatasan yang baru dibuka masih belum cukup untuk membantu warga yang sudah babak belur dilansa perang dangenmpa di bagian barat laut Suriah," kata Direktur WHO Rabu (1/3/2023).
Ia mengungkapkan, dirinya merasa terguncang dan sangat sedih ketika berkunjung ke wilayah lokasi gempa, yang juga dikuasai oleh kelompok pemberontak tersebut.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara kepada wartawan setelah mengunjungi sebuah rumah sakit di daerah itu, tempat lebih dari 4.000 orang tewas akibat gempa dahsyat bulan lalu itu.
Menyusul gempa tersebut, Presiden Suriah Bashar al-Assad mengizinkan pembukaan dua akses penyeberangan lagi dengan Turki, sehingga totalnya menjadi tiga, untuk memungkinkan masuknya bantuan ke wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak bersenjata.
Namun, ia mengakui tetap lebih banyak akses bantuan dan pendanaan, masih sangat dibutuhkan di sana, kata Ghebreyesus. "Saya kira kalaupun tersedia ada, tiga, tidak akan cukup. Setiap akses yang tersedia harus digunakan," katanya kepada wartawan di Suriah.