Kremlin Tuduh Ukraina dan NATO Picu Ketegangan di Wilayah Moldova yang Memisahkan Diri
RIAU24.COM - Perdebatan sekarang semakin intensif tentang apakah Moldova akan menjadi target berikutnya bagi Presiden Rusia Vladimir Putin ketika perang Ukraina memasuki tahun kedua pada 24 Februari.
Kremlin menyatakan keprihatinan tentang wilayah Transdniestria moldova yang memisahkan diri pada hari Senin dan mengatakan bahwa kekuatan eksternal, termasuk Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya, sedang bermain untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, yang terletak di perbatasan barat daya Ukraina.
Moldova, yang terjepit di antara Ukraina yang dilanda perang dan anggota NATO Rumania, memiliki pemerintahan pro-Barat.
Namun, negara itu bukan anggota NATO, yang akan memberi negara itu perisai dari kemungkinan agresi Rusia. Negara itu diberikan status kandidat UE pada Juni 2022 tetapi belum menjadi negara anggota UE.
Retorika Rusia atas wilayah pelarian Moldova datang seminggu setelah Moskow memimpin serangan pedas terhadap Barat dengan mengatakan bahwa mereka akan mengambil langkah apa pun yang mengancam pasukan penjaga perdamaian Rusia di Transdniestria sebagai serangan terhadap dirinya sendiri.
Moldova telah menuduh Moskow merencanakan kudeta, sebuah tuduhan yang telah dibantah Rusia.