Profesor AS Layangkan Gugatan ke Universitas Usai Dipecat Setelah Tayangkan Gambar Nabi Muhammad
Lopez menuduh universitas melakukan diskriminasi agama dan pencemaran nama baik, serta merusak reputasi profesional dan pribadinya.
"Universitas Hamline, melalui administrasinya, menyebut tindakan Dr Lopez Prater sebagai Islamofobia yang tidak dapat disangkal," kata pengacaranya dalam sebuah pernyataan.
“Komentar seperti ini, yang sekarang telah diterbitkan dalam berita di seluruh dunia, akan mengikuti Dr Lopez Prater sepanjang kariernya, yang berpotensi mengakibatkan ketidakmampuannya untuk mendapatkan posisi tetap di lembaga pendidikan tinggi mana pun,” tambah pernyataan tersebut.
Insiden itu terjadi pada Oktober tahun lalu. Perdebatan muncul tentang keseimbangan pertimbangan beragama dan kebebasan akademik. Administrasi sekolah telah mengubah pendiriannya tentang masalah tersebut di tengah munculnya reaksi.
Menurut New York Times, wakil presiden Universitas Hamline untuk keunggulan inklusif mengatakan kepada staf dalam email yang dikirim pada November bahwa tindakan Lopez di kelas itu tidak dapat disangkal, tidak sopan, dan Islamofobia.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Presiden Universitas Hamline Fayneese Miller dan Ketua Dewan Pengawasnya Ellen Watters mengambil pendekatan yang lebih hati-hati. Mereka menyatakan, "komunikasi, artikel, dan opini baru-baru ini telah mengarahkan sekolah untuk meninjau dan memeriksa kembali tindakan kami".