Monyet yang Diimpor ke AS dari Kamboja Membawa Virus Mematikan
Dalam sebuah makalah penelitian, yang diterbitkan minggu lalu, rincian kasus disebutkan ketika salah satu kera di AS didiagnosis dengan B pseudomallei. Primata itu memasuki AS dari Kamboja melalui udara bersama 359 kera lainnya dan berada di karantina ketika diagnosis dilakukan di Texas pada Januari 2021.
Di Amerika, primata non-manusia yang diimpor, atau NHP, ditahan di karantina yang diamanatkan CDC selama 31 hari sambil menjalani pengujian penyakit menular.
Di tengah kekhawatiran, kera tersebut ditidurkan dan monyet lain yang dikirim bersama monyet yang terinfeksi "tampak sehat pada akhir masa karantina dan dibebaskan dari karantina yang diamanatkan CDC", kata laporan itu.
Laporan berjudul "Melioidosis in a Cynomolgus Macaque Imported to the United States from Cambodia", menyatakan bahwa pergerakan global manusia dan hewan dapat memperkenalkan B pseudomallei ke wilayah nonendemik di Amerika Serikat.
Seperti dikutip Guardian, Jones-Engel mengatakan: "Monyet yang diimpor dari Asia dapat menyimpan patogen Burkholderia selama berbulan-bulan, melepaskan bakteri melalui kotoran, urin, darah, dan air liur mereka ke lingkungan. CDC mengetahui bahayanya bagi manusia dan telah gagal untuk memperingatkan masyarakat."
Studi tersebut menyarankan bahwa untuk mencegah masuknya agen infeksius ke AS, CDC mewajibkan primata yang baru diimpor untuk "dikarantina setidaknya selama 31 hari, selama itu kesehatan mereka dipantau secara ketat".