RatusanTewas dan Luka-Luka Akibat Terinjak-Injak Dalam Pertandingan Sepakbola
Arema FC dan Persebaya Surabaya adalah rival lama dan para penggemar Persebaya tidak diizinkan membeli tiket untuk pertandingan hari Sabtu karena khawatir akan terjadi kekerasan.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD, mengatakan penyelenggara mengabaikan rekomendasi pihak berwenang untuk menggelar pertandingan di sore hari, bukan malam hari. Dia juga mengatakan pemerintah telah merekomendasikan hanya 38.000 tiket yang dicetak, tetapi malah ada 42.000 orang yang terjual habis.
“Pemerintah telah melakukan perbaikan terhadap penyelenggaraan pertandingan sepak bola… dan akan terus ditingkatkan. Namun olahraga yang menjadi favorit masyarakat luas ini kerap memancing suporter untuk meluapkan emosi secara tiba-tiba,” ujarnya dalam unggahan Instagram.
Badan sepak bola dunia FIFA menetapkan dalam peraturan keselamatannya bahwa tidak ada senjata api atau "gas pengendali massa" yang boleh dibawa atau digunakan oleh petugas atau polisi. Polisi Jawa Timur tidak segera menanggapi permintaan komentar apakah mereka mengetahui peraturan tersebut.
Mengacu pada aturan FIFA, Amnesty International mengkritik penggunaan gas air mata di stadion dan mendesak pihak berwenang untuk “melakukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh, dan independen” dan “memastikan bahwa mereka yang terbukti melakukan pelanggaran diadili di pengadilan terbuka dan tidak semata-mata menerima sanksi internal atau administratif”.
“Hilangnya nyawa ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” kata Usman Hamid, direktur eksekutif Amnesty International Indonesia.