Mengenang Peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang
Situasi memanas dengan adanya desas-desus jika cadangan air minum di daerah Candi, desa Wungkal telah diracuni.
Pihak Jepang memperparah keadaan dengan melucuti delapan orang polisi yang menjaga cadangan air minum tersebut. Alasannya yaitu untuk menghindarkan peracunan cadangan air minum.
Peristiwa ini memicu kemarahan rakyat Semarang dan meletuskan pertempuran. Pemuda dan pejuang Indonesia bertempur melawan orang-orang Jepang ini.
Pertikaian baru berhenti setelah Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin TKR berunding dengan komandan tentara Jepang.
Proses gencatan senjata dipercepat setelah Brigadir Jenderal Bethel dari pasukan Sekutu ikut terlibat dalam perundingan pada tanggal 20 Oktober 1945. Pasukan Sekutu lalu melucuti senjata Jepang dan menawan pasukan Jepang.