India: Dari Negara Defisit Susu Menjadi Produsen Terbesar di Dunia
Produksi susu pada tahun 1950-51 hanya mencapai 17 juta ton (MT). Pada tahun 1968-69, sebelum peluncuran 'Operasi Banjir', produksi susu hanya 21,2 MT yang meningkat menjadi 30,4 MT pada 1979-80, 51,4 MT pada 1989-90 dan 209,96 MT pada 2020-21. 1980-an, 1990-an dan 2000-an), konsumsi susu harian di negara ini meningkat dari 107 gram per orang pada 1970 menjadi 427 gram per orang pada 2020-21.
National Dairy Development Board (NDDB) dibentuk pada tahun 1965 dengan mandat untuk mendukung penciptaan 'pola Anand' koperasi susu di seluruh negeri melalui program 'Operasi Banjir' yang akan dilaksanakan secara bertahap.
'Pola Anand' pada dasarnya adalah struktur koperasi yang terdiri dari Dairy Cooperative Societies (DCSs) tingkat desa, yang mempromosikan serikat pekerja tingkat kabupaten, yang pada gilirannya mempromosikan federasi pemasaran tingkat negara bagian. Mulai tahun 1970, NDDB mereplikasi koperasi pola Anand melalui program 'Operasi Banjir' di seluruh India.
Verghese Kurien, yang dikenal luas sebagai "Bapak Revolusi Putih" di India, adalah ketua pertama NDDB. Bersama timnya, Kurien mulai bekerja pada peluncuran proyek yang membayangkan organisasi koperasi pola Anand di gudang susu di seluruh negeri dari mana susu cair yang diproduksi dan dibeli oleh koperasi susu akan diangkut ke kota-kota.
'Operation Flood' membantu susu berkualitas menjangkau konsumen di 700 kota besar dan kecil melalui Jaringan Susu Nasional. Program ini juga membantu menghilangkan kebutuhan tengkulak sehingga mengurangi variasi harga musiman. Struktur koperasi membuat seluruh pelaksanaan produksi dan distribusi susu dan produk susu layak secara ekonomi bagi petani untuk dilakukan sendiri.
Ini juga mengakhiri ketergantungan India pada susu padat impor.