Perkembangan Kasus PMK di Indonesia, Masyarakat Khawatir Idhul Adha Sebentar Lagi
Asuransi ternak sebenarnya bisa jadi perisai dan penolong. Sayangnya, PMK tidak masuk dalam skema penyakit yang ditanggung asuransi. Ujung-ujungnya, peternak jadi pihak yang paling dirugikan, dengan dampak berupa kematian ternak, turunnya produktivitas, biaya pengobatan, dan ongkos biosekuriti.
Betapa peternak terpukul bisa dilihat dari data Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Produktivitas susu per-ekor sapi perah terjangkit PMK menurun antara 15-85%.
Susu dari sapi perah yang diobati antibiotik ditolak oleh industri pengolah susu. Untuk melindungi peternak, koperasi tetap membeli susu peternak meski tak bisa dijual lagi. Ini mengganggu cash flow koperasi.
Yang mengkhawatirkan, 58 koperasi persusuan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah sudah ditemukan PMK. Sapi perah yang sudah tak bisa berdiri karena PMK hanya laku Rp2,5-3 juta. Padahal, modalnya Rp25-30 juta.
Sudah seringkali diingatkan, industri peternakan adalah industri yang ditopang oleh peternak kecil, dilansir dari cnnindonesia.com.
Berbeda dari Australia, lebih dari 98% ternak di Indonesia dikuasai 6,5 juta peternak kecil dengan skala kepemilikan 2-3 ekor per peternak.