Kakek Moyang Buaya Ditemukan di Pegunungan Chili, Ahli Paleontologi Semangat
Para ilmuwan percaya fosil itu akan membantu memahami bagaimana reptil ini berubah dari terestrial menjadi akuatik.
Bersama dengan fosil lainnya, penemuan ini mendukung gagasan bahwa Amerika Selatan adalah tempat lahirnya evolusi buaya.
Sekitar 200 juta tahun yang lalu, buaya ukurannya lebih kecil, dan tidak hidup di air. Ahli paleontologi selalu ingin tahu bagaimana dan seperti apa transisi itu.
Baca juga: Pembaruan Krisis Asia Barat: Serangan Israel Tewaskan 19 Orang di Gaza, 11 Orang di Beirut
"Apa yang Burkesuchus tunjukkan adalah serangkaian sifat unik, yang tidak dimiliki buaya lain karena merekalah yang pertama kali mulai masuk ke air, ke air tawar," kata Federico Agnolin, yang menemukan spesimen itu.