Kakek Moyang Buaya Ditemukan di Pegunungan Chili, Ahli Paleontologi Semangat
RIAU24.COM - Sebuah kerangka fosil berusia 150 juta tahun yang ditemukan di pegunungan Chili selatan, dinilai sebagai nenek moyang reptil semiakuatik dari alam liar modern yang dikenal sebagai buaya.
zxc1
Spesies bernama Burkesuchus mallingrandensis, ditemukan pada 2014 di deposit fosil Andes dekat kota Patagonia Mallin Grande oleh peneliti Argentina dan Chili.
Sejak itu, fosil tersebut telah dianalisis di Museum Ilmu Pengetahuan Alam Argentina (MACN) di Buenos Aires.
zxc2
Spesimen itu adalah kakek dari buaya yang kita temui saat ini, memungkinkan para ilmuwan untuk memahami bagaimana mereka berevolusi.
Para ilmuwan percaya fosil itu akan membantu memahami bagaimana reptil ini berubah dari terestrial menjadi akuatik.
Bersama dengan fosil lainnya, penemuan ini mendukung gagasan bahwa Amerika Selatan adalah tempat lahirnya evolusi buaya.
Sekitar 200 juta tahun yang lalu, buaya ukurannya lebih kecil, dan tidak hidup di air. Ahli paleontologi selalu ingin tahu bagaimana dan seperti apa transisi itu.
"Apa yang Burkesuchus tunjukkan adalah serangkaian sifat unik, yang tidak dimiliki buaya lain karena merekalah yang pertama kali mulai masuk ke air, ke air tawar," kata Federico Agnolin, yang menemukan spesimen itu.