Covid-19 Landai, tapi Ada Sejuta Pengangguran Intelektual di Indonesia, Para Sarjana Masih Susah Cari Kerja
Pada semester kedua tahun 2020 data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran yang meningkat 3,66 persen atau 5,74 juta orang menganggur. Tingkat pengangguran tertinggi terjadi per Agustus 2020 yang melonjak 7,07 persen atau bertambah 2,89 juta menganggur menjadi 9,77 juta orang. Menurut BPS tercatat sebagai tingkat pengangguran tertinggi selama satu dekade terakhir.
Memasuki Februari 2020, porsi para pencari kerja kalangan sarjana atau diploma mencapai 15,7 persen.
Atau lebih dari 1 juta lulusan yang menganggur, dengan rincian 265 ribu orang lulusan diploma dan 815 ribu lulusan sarjana. Hal ini pernah terjadi pada 2018 saat terjadi krisis keuangan.
Walau sempat turun menjadi 13,2 persen pada Agustus 2020, namun secara angka bertambah menjadi 1.286.464 penganggur. Angka ini tergolong besar jika melihat 5 tahun ke belakang.
Persentase ini kembali naik pada awal Februari 2021 yaitu sebesar 14,5 persen, dari kalangan sarjana menjadi 999.534 sedangkan untuk diploma yang menjadi 254.475 orang.
Pada triwulan kedua 2021 perekonomian Indonesia mulai tumbuh menjadi 7,07 persen. Sektor-sektor industri mulai bangkit dan kembali menyerap tenaga kerja. Hal ini dipicu oleh semakin melandainya kasus harian COVID-19 dan jumlah penduduk yang divaksin semakin banyak.