Menu

Tidak Ada yang Tersisa di Mariupol, Sedikitnya 100 Ribu Orang Masih Terjebak Dalam Kondisi Tidak Manusiawi

Devi 23 Mar 2022, 15:58
Foto : Internet
Foto : Internet

"Untuk semua nyawa yang diambil, nasib yang hancur, untuk semua anak yang terbunuh, air mata dan penderitaan, masing-masing penjajah tidak akan pernah damai."

“Mereka mengebom kami selama 20 hari terakhir,” kata Viktoria Totsen, 39 tahun, yang melarikan diri ke Polandia. 

“Selama lima hari terakhir, pesawat terbang di atas kami setiap lima detik dan menjatuhkan bom di mana-mana — di gedung tempat tinggal, taman kanak-kanak, sekolah seni, di mana-mana.”

<a href=Mariupol" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Mar/AEDFE255-FC06-482A-A3AB-422B43A6C545_623ab501ce00c.jpg?w=725&h=440&cc=1" style="height:440px; width:725px" />

“Tidak ada hubungan dengan dunia. Kami tidak bisa meminta bantuan," kata Julia Krytska, yang dibantu oleh sukarelawan untuk keluar bersama suami dan putranya. "Orang-orang bahkan tidak punya air di sana."

Halaman: 34Lihat Semua