Ketika Kelemahan Mesin Bensin dan Uap Jadi Inspirasi Rudolf Diesel Ciptakan Tandingan Baru
Seiring perjalanan waktu mesin jenis ini dibuat menjadi lebih kecil dan kerjanya dibuat lebih efisien. Begitu juga dengan namanya yang kemudian diubah menjadi Mesin Diesel untuk menghormati jasa Rudolf Diesel.
Ketika Diesel tergerak untuk merealisasikan ciptaanya, sudah terdapat mesin uap yang menopang kehidupan masyarakat dunia kala itu.
Untuk kebutuhan listrik masyarakat, industri, dan transportasi telah bergantung dari operasional mesin yang ditemukan oleh Thomas Newcomen pada 1711, yang kemudian disempurnakan James Watt pada 1768.
Selain itu ada pula mesin bensin ciptaan Nikolaus Otto pada 1861 yang menjadi alternatif mesin uap. Namun menurutnya, kerja mesin-mesin diatas tidak efektif karena tidak sebanding dengan energi mekanis yang dihasilkan.
Efektivitas mesin uap hanya 6-10 persen, sedangkan mesin bensin berkisar 14-17 persen. Artinya dari keseluruhan proses kerja hampir seluruh energi terbuang sia-sia.
Hal inilah yang akan dibenahi Diesel dengan menciptakan mesin pembakaran internal yang lebih efektif dan efisien.