Kala JTTS Mampu Mendekatkan yang Jauh dan Menghapuskan Rasa Rindu
“Kita berharap dengan penerimaan uang APBN serta penerimaan Bea Cukai yang berasal dari masyarakat, dapat memberi manfaat dalam infrastruktur. Kami berharap lewat penyelesaian Proyek Strategis Nasional, salah satunya lewat JTTS ini, pembangunan yang berkesinambungan dapat dirasakan oleh masyarakat luas.” kata Sri Mulyani.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menjelaskan, PMN Rp 25,2 triliun akan dialokasikan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan JTTS. “Dengan PNM sebesar Rp 25,2 Triliun ini, akan digunakan Hutama Karya untuk membiayai seluruh aktivitas pembangunan JTTS. ” tuturnya.
Sebagai salah satu BUMN yang memiliki tagline “Inovasi Untuk Solusi”, Hutama Karya selalu berusaha memberikan kepercayaan dan dampak bagi peningkatan kinerja korporasi serta memberikan manfaat yang optimal bagi kepentingan bangsa dan negara lewat penggunaan teknologi baru, karena dengan adanya teknologi baru akan memberikan kinerja yang lebih efisien dalam pengerjaan konstruksi ke depannya.
Lewat inovasi terbaru, Budi Harto menyebut jika di tahun 2021 yang lalu, Hutama Karya telah berhasil menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Hutama Karya telah mengoperasikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk Ruas Medan – Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia – Marelan) sepanjang 4,2 Km dan JTTS Ruas Sigli – Banda Aceh seksi 3 (Jantho – Indrapuri) sepanjang 16 Km pada Maret 2021 yang lalu,” ujar Budi.
Tak tanggung-tanggung, PT Hutama Karya (Persero) bahkan berencana untuk mendivestasikan lima ruas jalan tol yakni Tol Medan-Binjai, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Palembang-Indralaya, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, dan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung. Selanjutnya, dari lima ruas yang ditawarkan Hutama Karya kepada Indonesia Investment Authority (INA), ada tiga ruas yang dipilih untuk dilakukan asset recycling yakni ruas Medan - Binjai, ruas Terbanggi Besar - Kayu Agung, dan ruas Bakauheni - Terbanggi Besar.