Terancam Krisis dan Kelaparan, Sekjen PBB Ingatkan Dewan Keamanan: Afghanistan Tergantung Seutas Benang
RIAU24.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Antonio Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan, nasib Afghanistan tergantung seutas benang, memperingatkan rapuhnya kondisi negara itu, Rabu.
Selain itu, Ia juga menyerukan negara-negara untuk mengesahkan semua transaksi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan kemanusiaan di negara yang diperintah Taliban. Dia juga mendorong penangguhan aturan atau kondisi apa pun yang membatasi operasi bantuan menyelamatkan nyawa, karena jutaan orang di negara itu menderita kelaparan ekstrem, pendidikan dan layanan sosial berada di ambang kehancuran.
Kurangnya likuiditas juga membatasi kapasitas PBB dan kelompok bantuan lainnya, untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan di Afghanistan.
"Kami perlu memberikan jaminan hukum kepada lembaga keuangan dan mitra komersial, mereka dapat bekerja dengan operator kemanusiaan tanpa takut melanggar sanksi," kata Guterres, seraya mencatat bahwa dewan 15 anggota bulan lalu mengadopsi pengecualian kemanusiaan terhadap sanksi PBB yang terkait dengan Afghanistan, mengutip Reuters 27 Januari.
"Ada bukti kuat dari lingkungan intimidasi yang muncul dan penurunan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Ini menunjukkan konsolidasi otoritas pemerintah mungkin mengarah pada pengendalian populasi oleh ketakutan," utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, mengatakan kepada dewan.
Pada Bulan Desember, para donor untuk Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan yang dikelola oleh Bank Dunia, setuju untuk mentransfer 280 juta dolar AS ke Program Pangan Dunia dan badan anak-anak PBB UNICEF untuk mendukung nutrisi dan kesehatan di Afghanistan.