Terancam Krisis dan Kelaparan, Sekjen PBB Ingatkan Dewan Keamanan: Afghanistan Tergantung Seutas Benang
Antonio Guterres mengatakan, sisa 1,2 miliar dolar AS dana yang dibutuhkan "akan segera dibebaskan untuk membantu rakyat Afghanistan bertahan hidup di musim dingin."
Semnetara itu, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada dewan, Washington telah bergerak untuk memastikan sanksi AS tidak menghambat kegiatan kemanusiaan, sedang memeriksa berbagai opsi untuk meredakan krisis likuiditas."
Sebelumnya, Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths dan Presiden Komite Internasional Palang Merah Peter Maurer bertemu secara virtual dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken awal bulan ini di Afghanistan.
Dominik Stillhart, direktur operasi ICRC, mengatakan diskusi "intens" antara PBB, ICRC, Bank Dunia dan negara-negara donor utama dipusatkan pada "fasilitas pertukaran kemanusiaan" yang akan didukung atau dikelola oleh Bank Dunia, memungkinkan untuk uang tunai untuk disuntikkan ke dalam ekonomi Afghanistan.
Dia mengatakan kepada wartawan, uang dapat disimpan di fasilitas itu dan "dalam kondisi tertentu uang tunai dapat disediakan untuk para pedagang di Afghanistan,".
Meski demikian dia mengatakan, itu adalah tindakan sementara karena kapasitas untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut hanya dimiliki oleh bank sentral. Dia mengatakan, ide terpisah juga sedang dibahas yang akan melibatkan penggunaan uang dari Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan, yang dikelola Bank Dunia untuk membayar pegawai sektor publik non-keamanan.