Kembalinya Boeing Beroperasi di Indonesia Membangkitkan Kenangan Sedih Para Kerabat Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air yang Jatuh di Laut Jawa
RIAU24.COM - Ketika Indonesia mengumumkan Boeing 737 Max akan diizinkan terbang di wilayah udaranya setelah hampir tiga tahun dilarang, ingatan Anton Sahadi tentang Lion Air Flight 610 kembali muncul.
“Saya sedikit terkejut ketika mendengar larangan itu dicabut,” kata Anton Sahadi, yang istrinya kehilangan dua sepupunya yang berusia 24 tahun ketika pesawat itu jatuh ke Laut Jawa pada 29 Oktober 2018 , kepada Al Jazeera.
"Saya tidak mengerti mengapa itu harus terjadi begitu cepat ketika kita masih berduka."
Kementerian Perhubungan Indonesia mengizinkan Boeing 737 Max untuk terbang akhir bulan lalu, menyusul tinjauan ekstensif terhadap pesawat dan serangkaian perbaikan yang disarankan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia.
Kecelakaan Lion Air, yang menewaskan 189 orang di dalamnya, dan kecelakaan Ethiopian Airlines kurang dari lima bulan kemudian membuat pesawat 737 Max dilarang terbang di seluruh dunia dan membuat harga saham Boeing anjlok . Indonesia adalah salah satu negara terakhir yang mengizinkan pesawat untuk terbang kembali menyusul pencabutan larangan di Amerika Serikat, China, India, Eropa, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Australia.
Sahadi mengetahui ada masalah dengan Lion Air Penerbangan 610 dari baris running text di bagian bawah program yang dia tonton di televisi Indonesia pada 29 Oktober 2018. Ada berita utama: Penerbangan 610 telah kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara hanya 13 menit dalam penerbangan dari Jakarta ke kota Pangkal Pinang di Kepulauan Bangka-Belitung.