Sayembara Baca Puisi Multimedia PWI Ditutup, 27 Karya Tereliminasi
“Seniman juga harus belajar disiplin,” tegas Ramon.
Walhasi, urai dia, hingga tenggat waktu yang ditetapkan, panitia menerima 107 karya video puisi multimedia dari hampir seluruh provinsi di tanah air. Dari 107 itu, ada 27 karya yang tereliminasi karena tidak memenuhi syarat dan ketentuan. Sisanya, 80 karya, akan diserahkan ke meja Dewan Juri hari ini.
Dewan Juri babak penyisihan, sebut dia terdiri dari Hasan Aspahani dan Dheni Kurnia. Dua nama besar di blantika sastra kontemporer Indonesia. Hasan Aspahani adalah seorang penyair, novelis, esais, penulis skenario film, dan influencer dunia literasi yang masyhur dikenal di dunia maya dengan nama @jurubaca.
Sedangkan Dheni Kurnia merupakan sastrawan, budayawan, jurnalis senior. Tahun 2018, buku puisi alumni LES Mounclear College, Los Angeles, California, Amerika Serikat, ini berjudul ‘Bunatin’ mendapatkan penghargaan sebagai Buku Puisi Terbaik Anugerah Hari Puisi Indonesia.
Ramon menambahkan, Dewan Juri bakal menilai setiap video puisi multimedia yang masuk setidaknya dengan enam indikator penilaian: penghayatan/penjiwaan, ekspresi/gesture, vokal/artikulasi/intonasi, orisinalitas, kreativitas multimedia, serta konsep dan ketepatan makna puisi terhadap tema.
“Hingga pertengahan Desember 2021 Dewan Juri akan bekerja memilih 5 finalis yang akan diundang berlomba di laga final pada acara Malam Apresiasi Puisi ‘Bersemi Kala Pandemi’ di Kendari, Sulawesi Tenggara, tanggal 8 Februari 2022, tentu segalanya kami tanggung baik transportasi maupun akomodasi,” ujar Ketua Bidang Budaya PWI Pusat ini.