Saiyo Sakato Pulihkan Hutan Lindung di Lubuk Ramo, Patahkan Anggapan Ukir Keberhasilan
Haryono menjelaskan bahwa sejak dimulainya kegiatan RHL swakelola pada tahun 2019 lalu, anggota kelompok tani secara terus-menerus bekerja melakukan penanaman dan pemeliharaan tanaman RHL. Ia menerangkan jenis-jenis tanaman yang mereka tanam pada tahun 2019, yang terdiri dari Karet (40.000 batang), Petai (10.000 batang), Jengkol (10.000 batang), Gaharu (10.000 batang), Kapecong (6.000 batang), Kabau (4.000 batang) serta tanaman sela Kopi sebanyak 20.000 batang.
Haryono juga menjelaskan bahwa pada tahun 2020 kelompok tani melakukan penyisipan atau penyulaman Tahun ke-1 sebanyak 16.000 pohon, terdiri dari Petai sebanyak 2.000 batang, Gaharu sebanyak 2.000 batang, Kabau sebanyak 1.200 batang, Karet sebanyak 8.000 batang, Jengkol sebanyak 2.000 batang, dan Kapecong sebanyak 800 batang. Penyisipan atau penyulaman Tahap 1 dilakukan 20% dari tanaman pokok semula atau P0.
Kemudian pada tahun 2021 dilakukan penyisipan atau penyulaman Tahun ke-2 sebanyak 8.000 pohon dengan jenis tanaman yaitu Petai sebanyak 2.000 batang dan Karet sebanyak 6.000 batang. Untuk penyisipan Tahap 2 dilakukan 10% dari tanaman pokok semula atau P0.
“Harapan kami kepada pihak Pemerintah Pusat dan Provinsi, agar lahan yang sudah ditanam ini harus jelas kedudukannya, dan juga harus ada solusi bagaimana menjaga tanaman tersebut setelah masa fasilitasi berakhir. Jadi sangat perlu ada penjagaan terhadap tanaman yang sudah ditanam, agar dapat memberikan manfaat atau pendapatan bagi kelompok tani dan masyarakat Desa Lubuk Ramo, dan anak cucu kita nanti” harap Hartono menyampaikan aspirasi kelompoknya.
Kepala KPH Singingi melalui Kasi Perlindungan KSDAE PM, Zulhasymi yang dijumpai tengah melakukan patroli bersama Pihak TNI berpesan agar para pengurus kelompok beserta anggota meningkatkan pengamanan serta cepat berkoordinasi dengan instansi terkait apabila ada gangguan keamanan terhadap lokasi RHL.
Personel TNI, Sertu Agus Hefrian Babinsa Koramil 02/KT selaku Petugas Pengaman RHL yang ikut dalam patroli pengamanan ikut mengingatkan kelompok agar bersama-sama menjaga keamanan dalam wilayah teritorial kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh. “Tanaman RHL selalu dirawat, dipelihara, serta dipantau secara terus-menerus dengan baik” pinta Sertu Agus. (Zar) ***