Pabrik Baja Milik Cina Melapisi Kota Serbia Dengan Debu Merah, Pasien Kanker Semakin Meningkat
Tiga fasilitas produksi baru akan secara signifikan mengurangi polusi setelah selesai pada 2022, katanya. "Tidak benar" untuk menyimpulkan bahwa tingkat kanker yang lebih tinggi disebabkan oleh aktivitas pabrik, katanya, seraya menambahkan bahwa penyakit itu bisa jadi akibat pengeboman NATO atas Serbia pada 1999 selama perang di Kosovo.
Tetapi para aktivis mengatakan pabrik itu adalah contoh perusahaan industri milik China yang mengabaikan standar polusi.
Nikola Krstic, kepala Tvrdjava, sebuah kelompok lingkungan yang namanya berarti Benteng, mengatakan analisis debu merah pada bulan September menunjukkan konsentrasi logam berat yang tinggi.
"Udara di kota itu jauh di bawah standar Eropa selama 120 hari per tahun," katanya kepada Reuters. "Debu merah berminyak, menempel di paru-paru, membuat sulit bernapas."
China telah menginvestasikan miliaran euro di Serbia, yang merupakan kandidat untuk bergabung dengan UE tetapi memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan Barat lebih dari dua dekade setelah perang yang mengikuti pecahnya Yugoslavia, dan telah mengejar hubungan dekat dengan Beijing.