Kapal Yard Mewah Dibuat Khusus di Makassar untuk Membawa Narkotika dari Malaysia ke Batam, Polisi Temukan 107 Kg Sabu
Tapi, ZB menanggung seluruh biaya operasional RA dan kawan-kawannya. “Jadi setelah kita telusuri, yang bersangkutan menggunakan 12 rekening dan total transaksi untuk keperluan operasional ada sekitar Rp 1 miliar,” jelas Lulik.
zxc2
RA berkoordinasi dengan FOS, orang Batam. Bersama FOS lah, RA dan rekan lainnya menjaga kapal yard tersebut selama parkir di dermaga NPM Nongsa. “Biaya operasional selama nginap di hotel dari Januari – September, serta biaya administrasi kapal, ditanggung semuanya oleh ZB,” terangnya.
Informasi lain yang diperoleh POSMETRO, tersangka FOS cukup aktif di media sosial. Ia selalu memposting kegiatan mereka selama di kapal dan tempat hiburan malam saat mereka entertainment.
Lantas siapa sebenarnya ZB ini? Apakah jaringan internasional yang sengaja membuka ‘pasar’ baru lalu menjadikan Batam hanya tempat transit? “Masih kita dalami itu, yang pastinya, lima orang tersangka ini tidak bisa membuktikan. Jaringan terputus, karena antara ZB dan para tersangka tidak pernah bertemu langsung,” jelas Lulik.
Ditambah lagi, selama Januari- September, mereka hanya berkomunikasi lewat HP, tidak pernah bertemu langsung dengan ZB. Dari pengakuan, para tersangka dibayar mulai Rp 100 -300 juta untuk membawa ratusan kilo sabu itu ke Kalimantan.