Pria Afghanistan Berani Gugat Menlu AS dengan Alasan yang Tepat
RIAU24.COM - Mohammad adalah pria Afghanistan yang bekerja untuk proyek yang didanai pemerintah AS. Dia sedang menghadiri konferensi di California kala Taliban mengirimi surat ke rumahnya di Afghanistan.
Surat itu berisi ancaman pembunuhan terhadap nyawanya karena Taliban menilai dia sebagai pembelot yang membela asing.
Baca juga: Korsel: Lebih Dari 1.000 Tentara Korea Utara Tewas Atau Terluka Dalam Perang Rusia-Ukraina
Alhasil dia harus memilih untuk tak kembali ke Afghanistan, meninggalkan anak istrinya yang luntang lantung di negara yang dilanda perang itu.
Dua tahun kemudian, Mohammad mengaku menyesal meninggalkan mereka, dan berharap dia tidak pernah bekerja untuk pemerintah AS mengingat dampaknya bagi dia dan keluarga.
Di tengah perjuangannya mendapatkan visa untuk keluarganya, istri Mohammad pingsan dan meninggal karena serangan jantung.