Sejak Taliban Berkuasa, Warga Afghanistan di Lembah Bamiyan Alami Kemiskinan dan Kelaparan: Kami Hidup dalam Penderitaan
Bencana tersebut membuat wanita 55 tahun itu terpaksa harus tinggal bersama 3 anggota keluarga di gua yang lebih sempit berukuran 6 meter persegi.
"Kami tidak akan makan malam ini. Dan musim dingin akan segera datang. Kami tidak memiliki apa pun untuk menghangatkan diri," kata Fatima dengan sebagian wajah tertutup hijab.
"Kita hidup dalam penderitaan dan kemalangan," ungkapnya meratapi.
Setelah konflik pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada Agustus, buruh harian dan kuli angkut semakin kesulitaan mendapatkan pekerjaan dan uang untuk makan.
Sehingga, mereka hanya bisa mengandalkan panen kentang untuk makan. Kentang adalah satu-satunya tanaman yang dapat tumbuh di sana, daerah dengan ketinggian 2.500 meter.