Sejak Taliban Berkuasa, Warga Afghanistan di Lembah Bamiyan Alami Kemiskinan dan Kelaparan: Kami Hidup dalam Penderitaan
RIAU24.COM - Lembah Bamiyan dikenal sebagai salah satu lembah terindah di Afghanistan, disini terdapat penduduk yang tinggal di dalam gua-gua lereng gunung. Mereka dalam kemiskinan dan kelaparan.
Lembah Bamiyan, Afghanistan masuk dalam Warisan Budaya UNESCO. Dulunya memiliki sebuah patung Buddha raksasa, tetapi telah dihancurkan Taliban pada periode pertama mereka berkuasa.
Sekarang, di Lembah Bamiyan Afghanistan yang bersejarah setidaknya ada ratusan keluarga yang tinggal di gua-gua tebing batu pasir yang diukir oleh para biksu Buddha pada abad ke-5, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (5/10)
Komunitas tersebut termasuk yang termiskin di negara itu dan pengambilalihan Taliban pada Agustus hanya memperburuk kesulitan mereka, dengan terputusnya bantuan internasional, naiknya harga pangan, dan melonjaknya pengangguran.
Tempat tinggal penduduk gua Lembah Bamiyan tersebut berada di beberapa km dari patung Buddha kuno raksasa berdiri.
Salah satu penduduk gua Lembah Bamiyan, Fatima bercerita bahwa sebagian guanya sekarang sudah runtuh karena hujan lebat pada 1,5 tahun yang lalu.
Bencana tersebut membuat wanita 55 tahun itu terpaksa harus tinggal bersama 3 anggota keluarga di gua yang lebih sempit berukuran 6 meter persegi.
"Kami tidak akan makan malam ini. Dan musim dingin akan segera datang. Kami tidak memiliki apa pun untuk menghangatkan diri," kata Fatima dengan sebagian wajah tertutup hijab.
"Kita hidup dalam penderitaan dan kemalangan," ungkapnya meratapi.
Setelah konflik pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada Agustus, buruh harian dan kuli angkut semakin kesulitaan mendapatkan pekerjaan dan uang untuk makan.
Sehingga, mereka hanya bisa mengandalkan panen kentang untuk makan. Kentang adalah satu-satunya tanaman yang dapat tumbuh di sana, daerah dengan ketinggian 2.500 meter.