Berkuasa di Afghanistan, Taliban Larang Perempuan Untuk Keluar Rumah, Alasannya....
Pelanggarakan HAM lain, termasuk pembatasan hak perempuan dan merekrut tentara anak, kata Bachelet kepada Dewan HAM PBB.
Taliban menerapkan syariah secara ketat saat menguasai Taliban sebelum 2001. Sejak menguasasi kembali Afghanistan, sembilan hari lalu, kelompok militan itu mencoba menunjukkan citra yang lebih positif dengan janji menghargai hak perempuan serta kebebasan berbicara.
Namun sejumlah pihak menyatakan skeptis di tengah laporan banyaknya perempuan yang belum menikah di sejumlah daerah bersembunyi di rumah karena diancam akan dinikahi secara paksa oleh mereka.
Bachelet mengatakan hak perempuan adalah "landasan penting" dan ia menyerukan kepada negara anggota PBB untuk menciptakan badan khusus mengawasi hak asasi manusia di Afghanistan.
Pekan lalu, organisasi HAM, Amnesty Internasional mengatakan Taliban baru-baru ini "membantai" dan secara brutal menyiksa kelompok minoritas Hazara.
Para saksi mata - yang memberikan kesaksian yang mengerikan - terkait pembunuhan awal Juli di Provinsi Ghazni. Amnesty mengatakan insiden itu merupakan "indikator mengerikan" tentang kekuasaan Taliban.