Eksekusi Operasional PT SIPP Sempat Bersitegang Dengan Kuasa Hukumnya
Belum sempurna plang ditegakkan, masa langsung menyerbu plang itu. Plang pun terjatuh. Nyaris terjadi bentrok antara 2 kubu. Untung aparat kepolisian berjaga dan memisahkan kedua kubu yang terbakar emosi itu.
Ditengah ribut-ribut pemasangan plang itu, rintik hujan mulai turun menguyur. Tim DLH tak surut dari lapangan, begitu pun masa. Pendekatan persuasif kembali dilakukan dengan mengajak komunikasi masa.
Namun titik temu tetap tak ada. Akhirnya hujan lebat yang menyudahi perang urat syaraf itu, Tim DLH, satpol PP, kepolisian dan lainnya berlindung di mobil operasional masing-masing. Sementara masa berlindung di pos masuk portal dan pohon sawit. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya tim balik kanan meninggalkan TKP, masa pun bersorak dan tepuk tangan.
Ternyata tim DLH, satpol PP, kepolisian dan rombongan lain, tak sepenuhnya balik. Di dekat SPBU Km 7 mereka berhenti dan mengatur siasat. Bentrok dengan masa dihindari dan diputuskan untuk memasang plang sangsi di jalan utama masuk PKS dan bukan di depan portal. Akhirnya tim balik kanan lagi menuju jalan masuk PKS.
Setelah hujan agak reda, plang sangsi itu pun berdiri, Sekretaris DLH, Andris Wasono, Kabid M. Lamin dan Kas Ed Junaidi sendiri yang memastikan plang itu berdiri tegak. Malah PPLHD Agus Susanto sampai naik ke pipa Capai untuk mendorong kayu pipa masuk ke tanah. Semuanya lega. Drama panjang pemasangan plang sangsi itu berakhir.
"Dipasang dimana saja sangsi tetap berjalan. Intinya untuk mengingatkan mereka. Pasang disana (portal masuk-red) mereka tak terima. Jadi kita ingatkan disini.Pasang tak dipasang sangsi tetap berlaku," ujar Andris.