Lebih dari 1.000 Pekerja Pabrik di Kota Ini Akhirnya Mengibarkan Bendera Putih Karena Mereka Tak Terima Gaji Selama 3 Bulan
RIAU24.COM - Sebanyak 1.182 karyawan pabrik di sebuah perusahaan kayu di Sipitang, Sabah, memohon kepada pengusaha dan pemerintah negara bagian untuk memberikan kejelasan terkait status pembayaran gaji, setelah mereka mengaku belum dibayar selama tiga bulan terakhir.
Berdasarkan laporan Sinar Harian, karyawan perusahaan telah mengibarkan bendera putih karena tanpa penghasilan, mereka kehabisan persediaan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Salah satu pekerja mengaku belum menerima gaji untuk bulan April, Mei, dan Juni.
“Kami sangat tertekan terutama secara finansial. Meskipun ada bantuan yang disalurkan seperti sembako, kami juga membutuhkan uang tunai untuk membeli kebutuhan lainnya. Kalau gajinya dibayar, setidaknya kita bisa membeli atau menambah apa yang dibutuhkan seperti popok dan susu untuk anak-anak,” ujarnya.
Menurut sumber tersebut, para pegawai tersebut kini membutuhkan penjelasan dari majikan mereka dan pemerintah negara bagian terkait dengan gaji yang belum dibayarkan.
“Karena tidak menerima penjelasan apa pun dan sebelumnya dikenai Perintah Kontrol Gerakan yang Ditingkatkan, kami mulai mengibarkan bendera putih awal bulan ini. Semua karyawan di sini terpengaruh oleh situasi ini, yang memaksa kami untuk mengibarkan bendera putih alias menyerah,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pekerja Industri Kayu Sabah, Engrit Liaw, mengatakan hampir 2.000 orang, termasuk keluarga karyawan perusahaan, terkena dampak akibat gaji yang belum dibayarkan selama tiga bulan.