“Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan klarifikasi dari pemerintah negara bagian termasuk menteri utama dan tiga wakilnya tentang masalah ini. Namun, sampai saat ini belum ada yang datang untuk menjelaskan kepada para pekerja tentang status dari tiga bulan gaji yang belum dibayarkan, sehingga menyebabkan para pekerja dilema dan akhirnya mereka mengibarkan bendera putih mereka,” katanya.

Dia menambahkan bahwa karyawan merasa semakin putus asa ketika mereka memeriksa rekening bank mereka pada akhir beberapa bulan terakhir, hanya untuk melihat bahwa tidak ada pembayaran yang dilakukan. “Biasanya pada tanggal 29-30 bulan itu, mereka akan menerima gaji mereka dan ketika hari itu tiba, mereka rela mengantri panjang di bank tetapi akhirnya, tidak ada gaji yang masuk. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, itulah yang menyebabkan karyawan marah, sehingga kami harus mengirim surat ke berbagai pihak untuk mendapatkan perhatian tentang masalah ini,” jelasnya.