Apakah Langkah-langkah Baru Virus Corona di Indonesia Cukup Ketat Untuk Mengekang Lonjakan Varian Delta?
Sementara pemerintah berharap pembatasan darurat akan menurunkan kasus, mereka akan mempengaruhi mata pencaharian 78 juta pekerja informal di negara itu – termasuk orang-orang seperti Tatik Purwanti, yang menjual pakaian batik tradisional di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.
“Saya tidak setuju [dengan aturan]. Kalau pusat perbelanjaan tutup, akan menyulitkan orang miskin seperti saya untuk mendapatkan penghasilan,” kata perempuan berusia 30 tahun itu kepada This Week in Asia.
Di awal pandemi, Tatik mendapat bantuan berupa sembako dari pemerintah, namun dia mengatakan hal itu terhenti setelah tiga bulan. “Saya berharap bisa mendapatkan paket bantuan sosial lagi kali ini,” katanya.
Seperti banyak orang di Indonesia, Tatik mengaku khawatir dengan kesehatannya selama gelombang kedua, terutama karena dia belum divaksinasi. “Ada program vaksinasi di sini [di pusat perbelanjaan], tetapi antriannya panjang dan saya tidak bisa meninggalkan toko untuk waktu yang lama. Bagaimana jika ada pembeli tetapi saya tidak ada?”
Gelombang Covid-19 saat ini sangat berat bagi komunitas yang terpinggirkan seperti penyandang disabilitas, komunitas LGBT, petani kecil, perempuan miskin di perkotaan, dan tunawisma, menurut Ade Soekadis, Country Director untuk Indonesia di kelompok kemanusiaan Mercy Corps. .
“Komunitas ini sering terputus dari internet dan sumber informasi, bahkan dalam mengakses informasi dasar seperti pentingnya menjaga jarak dan penggunaan masker, dan berisiko tinggi tertular virus,” katanya dalam sebuah pernyataan.