Tahukah Anda, Inilah Buah Dari Abad Pertengahan Dengan Nama Vulgar yang Terlupakan Zaman
Raja Henry VIII menanam pohon medlar di Hampton Court, dan memberikannya sebagai hadiah kepada bagsawan-bangsawan Prancis dalam jumlah besar. Kemasyhuran buah ini memuncak pada tahun 1600-an, ketika pohonnya ditanam secara luas di seluruh Inggris - sama seperti apel, pir, murbei, dan quince.
Tapi setelah itu, kepopuleran medlar berangsur-angsur menurun. Buah ini masih dikenal banyak orang di awal abad ke-20, meskipun kurang disukai. Kemudian pada 1950-an, medlar tiba-tiba menghilang dari kesadaran publik.
Seorang pengamat menyebut dahulu orang Romawi "nyaris gila" akan buah ini, namun sekarang hanya segelintir yang mengenalinya. Biasanya oleh mereka yang gemar beromantisme dengan masa lalu, pehobi tanaman yang eksentrik, atau di tempat bersejarah seperti istana dan museum.
Hanya beberapa dekade setelah menghilang, medlar menjadi misteri bagi para pemasok buah dan sayur. Pada 1989, seorang akademisi Amerika menulis bahwa "mungkin hanya satu dari 100" ahli botani yang pernah melihat medlar.
Pohon medlar gampang tumbuh dan berumur panjang. Bahkan ketika sudah tua, sebuah pohon medlar bisa menghasilkan ratusan buah setiap tahun. Tidak diketahui secara pasti dari mana asal muasal medlar, namun beberapa yakin bahwa tanaman ini telah ditanam sejak sekitar 3.000 tahun lalu di Asia Barat, dekat Laut Kaspia — di mana hingga hari ini, banyak jenis medlar masih tumbuh.
Dengan jalinan ranting yang saling bertautan di pangkalnya, pohon medlar memiliki dedaun lebat berkanopi bulat, dans etiap helai daunnya berbentuk lonjong. Pohon ini tak hanya disukai karena hasil buahnya, tapi juga karena keindahan bentuknya.