Kejamnya Perusahaan Pinjaman Online, Ibu Guru Ini Nyaris Bunuh Diri Karena Diteror Debt Collector
Karena belum memiliki biaya untuk membayar, Melati terpaksa meminjam dari aplikasi pinjol lain untuk membayar utangnya. Tidak ada jalan lain, selain gali lubang tutup lubang.
Kesulitan serupa ia alami berulang. Sampai pada akhirnya, utang Melati menumpuk banyak hingga Rp30-40 juta. Nominal itu tersebar di 24 aplikasi pinjol yang berbeda-beda. Ia terjebak di rantai utang.
Hingga pada akhirnya, Melati pun mendapatkan teror dari para debt collector ke 24 aplikasi pinjol. Ia mendapatkan pesan ancaman, telepon hingga dipermalukan. "Saya dikatain, monyet, anjing. Sampai mereka bilang gue bunuh lo. Foto saya juga diancam disebar di media sosial" ujar Melati.
Sejumlah kontak teman Melati, rekan kerja hingga wali murid di sekolahnya juga dihubungi oleh orang tersebut. Ia menduga debt collector pinjol telah mengakses dan mencuri data di ponselnya, secara ilegal.
Salah seorang debt collector bahkan sampai membuat WhatsApp grup bernama 'Peduli Hutang Melati' yang berisikan wali murid dan teman-temannya. Di grup itu foto dan KTPnya disebar, disertai dengan kalimat yang mempermalukannya, bak maling dan buron.
Puncaknya, pihak sekolah tempatnya bekerja memecat dirinya per November 2020. Menurutnya, lembaganya itu malu, dan tidak mau terseret ke pusaran masalah yang tengah dihadapi Melati. Ia semakin terpuruk.