Usai Lebaran Tentara Ini Bersikap Arogan, Menyulut Api Pertempuran
RIAU24.COM - Lantaran istri dan anak di asrama penampungan mulai merengek-rengek, para prajurit Divisi Siliwangi dari Batalyon Rukman mulai resah.
Kejadian ini dimulai di awal Agustus 1948 dikutip dari historia.id.
Kondisi ini karena sebentar lagi mereka akan memasuki waktu lebaran. Selain tak mendapatkan gaji, mereka juga tak melihat tanda-tanda pemerintah akan memberikan tunjangan hari raya.
Membuat mereka tak fokus menjalani tugas sebagai tentara. Tak hanya itu, kondisi ekonomi para prajurit Siliwangi dan keluarga juga turut memprihatinkan kala itu.
Hampir bisa dikatakan sehari-harinya kondisi mereka berlangsung morat-marit. Jangankan untuk hidup layak, untuk sekadar tidur pun mereka harus berdesak-desakan di asrama-asrama sempit dan kotor.
Merasa tak memiliki apa-apa untuk berlebaran, muncul ide gila dari sebagian prajurit untuk mengambilalih logistik yang tersimpan di Rumah Penjara Negeri Surakarta.