Ibarat Membawa Air di Dalam Ember Bocor, 3 Tindakan Ini Ternyata Mengurangi Pahala Saat Berpuasa
Nabi bersabda: Puasa adalah tameng. Ketika salah satu dari Anda berpuasa, maka jangan biarkan dia mengucapkan kata-kata kotor dan berteriak. Jika ada yang mengutuk atau melawan dia, maka biarkan dia berkata: Saya berpuasa. [HR Bukhari 1904].
Kemarahan adalah salah satu penyebab masalah yang lebih besar dalam kehidupan bermasyarakat. Jika seseorang tidak mampu mengendalikan amarahnya, perkelahian besar bisa terjadi dan bahkan tidak mungkin menyebabkan pertumpahan darah. Oleh karena itu, ketika seseorang berpuasa maka kita harus berusaha mengendalikan diri dengan mengatakan “Sungguh saya berpuasa”.
3. Berbohong
Berbohong saat berpuasa membuat dosanya semakin parah. Ini karena, dosa dan pahala seseorang dapat berbeda-beda dalam tingkat pahala dan hukumannya sesuai dengan faktor-faktor yang berbeda seperti di mana itu dilakukan dan juga kapan itu dilakukan. Oleh karena itu, berbuat dosa seperti berbohong di bulan Ramadhan, apalagi saat berpuasa, membuatnya semakin berat di hadapan Tuhan.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah S.A.W bersabda: Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan salah dan beramal dusta, maka Allah tidak bermaksud amalannya meninggalkan makan dan minum. [HR Bukhari 1903]
Berdasarkan hadits di atas, para ulama memberikan tafsir yang berbeda-beda tentang makna sebenarnya dari pernyataan Nabi. Bagian dari ceramah berarti siapa pun yang berbohong tentang puasanya tidak diterima oleh Allah. Sedangkan sebagian yang lain menyatakan bahwa makna hadits tersebut bahwa siapa yang berdusta akan menyebabkan pahala puasanya berkurang.