Pengamat Sebut Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Ini Tandanya
"Sedikit banyak cara pandang dari pembangunan material ini yang membebankan hal-hal yang bersifat immateriil. Imateriil itu tadi kebebasan berpendapat, macam-macam dan seterusnya. Sedikit sedikit orang sekarang diadukan ke polisi," sambungnya.
"Jadi, ini sangat mudah memahami kalau Pak Jokowi lebih membutuhkan Kementerian investasi dibandingkan dengan Kemenristek. Karena itu tadi, cara berpikirnya adalah kerja, kerja, kerja, bukan berfikir, berfikir, berfikir. Kira-kira begitu," pungkasnya. ***