Pengamat Sebut Watak Kepemimpinan Jokowi Mirip Soeharto, Ini Tandanya
"Itu kan jadi pertanyaan juga apakah UU Omnibus Law ini dengan sendirinya mendatangkan, bukan investasi yang masuk, tapi impor yang makin banyak masuk," ujarnya lagi.
Berdasarkan hal di atas, pengamat politik jebolan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai, cara berpikir Presiden Jokowi terkesan lebih mengedepankan kebutuhan materiil, ketimbang kebutuhan immateriil, dalam menyikapi kebutuhan bangsa Indonesia.
"Kebutuhan material itu sandang pangan papan, kalau bahasa populer yang selama ini kita kenal, adalah kerja kerja kerja," ulasnya.
Berdasarkan hal itu pula, Ray menyebut watak kepemimpinan Presiden Jokowi tidak jauh berbeda dengan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Sebab, antara kedua pemimpin itu lebih menekankan pembangunan materiil dibanding hal-hal yang bersifat immateriil.
"Artinya Pak Jokowi kurang lebih sama sebetulnya dengan model kepemimpinan Pak Harto dalam melihat kesuksesan itu dilihat secara fisikal. Jadi misalnya kalau jembatan banyak, (infrastruktur) banyak, itu banyak, artinya sukses lah. Kira-kira begitu," terangnya.