Krisis Terusan Suez Menciptakan Pemenang dan Pecundang Dalam Rantai Pasokan Global
Sejak 2009, COSCO telah meningkatkan throughput peti kemas tahunan pelabuhan hampir sepuluh kali lipat, dari titik awal 700.000. Pada tahun 2016, COSCO membeli sewa selama 35 tahun untuk seluruh Otoritas Pelabuhan Piraeus dan mengambil kendali langsung dari terminal peti kemas yang tersisa, yang rencananya akan diperluas. Investasi tersebut didasarkan pada penggunaan Suez.
Perdagangan global sempat berhenti mengalir melalui Suez pada tahun 1956, ketika Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi kanal tersebut tahun itu, dan untuk jangka waktu delapan tahun yang dimulai dengan Perang Arab-Israel pada bulan Juni 1967.
Pada kedua kesempatan tersebut, tarif pengiriman melonjak, membuat pemilik kapal menjadi kaya. “Ayah saya dulu mengenang hari-hari itu dengan sukacita,” kata Gourdomihalis. Pada tahun 1956, pemilik kapal legendaris Yunani Aristoteles Onassis khawatir dia akan bangkrut setelah perusahaan minyak AS memaksa Arab Saudi untuk membatalkan kontrak yang menamainya konveyor eksklusif minyak Saudi. Penutupan Suez memungkinkan Onassis menyelamatkan perusahaannya ketika tarif pengangkutan minyak naik dari USD 4 per ton menjadi USD 60.