Wanita Ini Sebut Aurel dan Anang Hermansyah Duo Keras Hati Yang Tidak Bisa Bersyukur dan Memaknai Hidup
“Meski perpisahan itu tidak enak dan disebabkan oleh sesuatu yg tdk diinginkan. Buat saya pribadi, perceraian itu juga jalan Tuhan memberi kita kehidupan yg lbh baik kok. Coba kalau harus bertahan dg kondisi yg memang sebenarnya sdh tdk sehat, korbannya ya semua yg ada di dalamnya. Suami istri dan anak anak. Ya keputusannya memang mesti cerai dan berani ambil sikap, ini masalah waktu aja. Karena bertahan atau pisah ya anak tetap korban, karena bila bertahan pun suasana rumah dan hubngannya sdh tak sehat,” ungkapnya.
Meryl mengatakan bahwa tidak hanya mereka yang sakit atas perpisahan tersebut. KD juga pasti sakit karena kehilangan hak asuk anak-anaknya.
“Apa mereka pikir KD jg tidak sakit atas perceraian itu dan kehilangan hak asuh anak anak. Perceraian itu menyakitkan utk semua yg ada didalamnya. Aurel ini juga sama, keras hati banget, merasa terzolimi sepanjang masa. Gesturnya kepada ibu yg melahirkannya seperti sdg menghadapi musuh. Memuja Ashanty tanpa berpikir bahwa Ashanty memang datang pd saat yg tepat. Bukan yg menyulapnya dari itik buruk rupa jadi angsa cantik. Tapi krn Tuhan mengirim Ashanty utk menemani masanya bertumbuh,” lanjutnya.
Terakhir, menurut Meryl, Ashanty memang sosok ibu tiri yang baik dan sudah seharusnya.
“Ya kalau sebagai ibu tiri dia baik, itu sdh seharusnya karena Ashanty memutuskan menikah dg Anang tentu sudah dengan paket lengkap anak anak Anang. Aurel ini perempuan, tapi sama sekali tdk ingat dan menghargai ibu yg melahirkannya bertaruh nyawa. Saya sih gemes lebih karena ini. Orang kalau keras hati dan tdk memaknai hidup, memang susah move on. Narasinya terzolimi melulu,” tegasnya.