Sejarah 21 Februari: Merenggang Nyawa, Tan Malaka Dieksekusi Dengan Timah Panas
Partai buatannya itu disebut-sebut berasaskan antifasisme, antiimperialisme dan antikapitalisme. Dia lalu bergeriliya ke daerah-daerah memperkenalkan partai barunya.
Dalam setiap pertemuan, Tan Malaka menuangkan gagasannya akan cita-cita negara sosialis. Dia juga menyebut dirinya sebagai pemimpin Revolusi Indonesia.
Alhasil, propaganda Tan Malaka yang anti politik diplomasi Sukarno-Hatta dianggap ancaman bagi pemerintah.
Dia lalu dicari militer dan harus hidup berpindah-pindah.
Dia melarikan diri ke arah selatan Jawa Timur, lalu menyusuri lereng Gunung Wilis, di Selopanggung, Kediri.
Tan Malaka baru berhasil ditangkap oleh Letnan Dua Sukoco dari Batalion Sikatan Divisi Brawijaya.