Kisah WR Supratman Dalam Menciptakan Lagu Kontroversial Indonesia Raya
Jadi lagu kebangsaan
Harapan menggantikan lagu Indonesia Raya datang ketika Jepang datang ke Indonesia dan memaksa Belanda pergi. Meski tidak terlalu mulus. Seperti halnya Belanda, Jepang juga melarang lagu Indonesia Raya. Tidak hanya itu. Jepang juga melarang pengibaran bendera merah putih.
Kemudian pada tahun 1944, ketika posisi Jepang dalam Perang Dunia II semakin ditekan, Jepang membuat kesepakatan untuk memerdekakan Indonesia. Syarat dan ketentuan berlaku. Saat itu, Jepang merasa membutuhkan pejuang Indonesia untuk bertahan hidup.
Saat itu para tokoh kemerdekaan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pada saat yang sama, mereka juga membentuk Panitia Lagu Kebangsaan.
Panitia dipimpin sejumlah tokoh, mulai dari Soekarno, Ki Hajar Dewantara, Darmawijaya, Kusbini, KH Mansyur, Mohammad Yamin, Sanusi Pane, Cornel Simanjuntak, hingga A. Subarjo dan Utoyo. Sejumlah hal dilakukan oleh panitia dan melakukan perbaikan pada lagu Indonesia Raya. Penyempurnaan ini menghasilkan lirik baru yang kita kenal sekarang.
Memang ketika diciptakan pada tahun 1928 bahasa Indonesia belum sepenuhnya berkembang, masih banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Hal ini menyebabkan ketidakteraturan dalam bahasa lagu.