Menu

Bunga Kredit Perumahan di Indonesia Masih Sangat Tinggi, Selisihnya Hingga Berlipat-lipat Dibanding Bunga Acuan

Siswandi 28 Dec 2020, 14:57
Ilustrasi
Ilustrasi

Lalu, bagaimana tanggapan OJK? 

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menilai, suku bunga kredit KPR bukan jadi masalah utama masyarakat untuk bisa memiliki rumah. Yang menjadi persoalan saat ini bagi masyarakat untuk bisa memiliki rumah adalah daya beli mereka atau kemampuan mereka untuk membeli rumah dari pendapatannya.

Dari besaran suku bunga kredit sendiri, ditegaskannya telah diturunkan perbankan dari tahun ke tahunnya hingga 2020. Dilihat dari suku bunga kredit yang turun sejak 2014 hingga tahun ini.

Wimboh mencatat pada 2014, suku bunga kredit secara rata-rata di perbankan Indonesia mencapai 12,92 persen. Sementara itu, pada Oktober 2020 menjadi hanya sebesar 9,81 persen.

Meski begitu, Wimboh menyatakan komitmen OJK terus mendorong supaya bunga kredit perbankan terus mengalami penurunan. Apalagi, saat ini likuiditas mereka juga lebih dari cukup.

"Karena pemerintah dan BI melakukan kebijakan yang akomodatif tentang likuiditas sehingga kalau likuiditas melimpah ini suku bunga turun dan cost-nya juga akan turun," pungkasnya. ***

Halaman: 23Lihat Semua