Gelar Audensi Bersama BPBD, Hipematan-B Pertanyakan Dana Penanganan Covid-19 Di Kabupaten Bengkalis
"Apa benar yang terjadi dengan anggaran yang bermasalah tentang APD RSUD Mandau dan bungkus sembako disperindag yang tidak digunakan apa ada kaitan dengan anggaran Rp182 M tersebut,"ujarnya lagi.
Sementara, Hipematan-B juga menuntut dan mendesak Pemkab dan pihak terkait supaya menyegerakan apapun bentuk bantuan dan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada masyarakat agar bisa dilaksanakan dengan waktu yang secepatnya dan tidak ada peroses yang masih bertele-tele dari atas sampai kebawah.
Sehingga, tegas Mujid, masih juga membebankan masyarakat yang terdampak. " Dan kami memberikan Mosi tidak percaya dan bentuk kekecewaan kepada pemkab Bengkalis dan pejabat terkait dalam penanganan covid dikabupaten Bengkalis yang dinilai lemah dan tidak inkonsisten,"kesalnya.
"Dan setelah audiensi ini dilaksanakan ada upaya yang kami dapatkan menjadikan Bengkalis lebih baik lagi dan tidak ada tumpang tindih dan alasan pejabat dalam bekerja demi masyarakat karna kalian semua digaji bukan dipaksa,"pungkasnya.
Sementara itu, Plh Bupati Bengkalis Bustami HY menjawab pertanyaan sejumlah Mahasiswa saat audensi menyampaikan bahwa, sesuai dengan fungsi dari gugus tugas, kenapa demikian kalau informasi yang kita terima hanya setengah-setengah mungkin pencernaannya kurang.
"Perlu kami informasikan kepada kita semua, kabupaten Bengkalis dengan dinamika masuk pelabuhan internasional di kabupaten Bengkalis itu terdapat di Kecamatan Bantan. Sedangkan untuk lintas Sumatera yaitu Duri dan sekitarnya tentu dalam hal perpindahan orang ini akan mengakibatkan orang dari yang terjangkit. Semua yang datang dari negara Malaysia ke tempat kita, itu akan kita masukkan kedalam orang dalam pengawasan, kemudian orang yang datang dari daerah lain juga akan dimasukkan didalam pengawasan,"ungkap Sekda.