Menu

Kabar Panas dari Senayan, DPR Rencanakan Ambang Batas Parlemen Capai 7 Persen, Langsung Tuai Protes dan Kritikan

Siswandi 11 Jun 2020, 11:57
Ilustrasi
Ilustrasi

Makin Sempit
Sementara itu, pendiri Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), Hadar Nafis Gumay menilai, kenaikan ambang batas parlemen tersebut sebagai upaya memikirkan diri sendiri. 

"Saya kira upaya menaikkan ini adalah upaya memikirkan diri sendiri saja, bagaimana supaya kita ini tidak tersaingi oleh yang baru-baru. Bagaimana supaya kekuasaan politik itu, milik kita saja," lontarnya. 

Tak hanya itu, dengan semakin tingginya ambang batas parlemen, akan semakin jauh pula dari prinsip kedaulatan rakyat. Hadar mencontohkan suara rakyat yang memiliki salah satu partai, tapi akhirnya tidak dapat terpilih karena terhalang oleh ambang batas yang tinggi.

"Karena apa, semakin tinggi threshold kita pasang, sebetulnya itu semakin kita menjauhkan dari yang apa namanya prinsip kedaulatan rakyat. Jadi yang saya maksudkan adalah rakyat itu yang menentukan sebetulnya di dalam pilihan-pilihannya," kata Hadar.

"Karena kalau rakyat itu sebetulnya ingin satu partai, tetapi partai itu belum besar atau itu partai khusus tertentu yang baru bukan partai yang sudah ada yang sudah besar, itu menjadi tidak bisa. Karena dia masih kecil dia baru bisa dapat suara mungkin 2%, 2,5%, jadi akan terhalangi dengan threshold ini, apalagi mau ditinggikan," sambungnya.

Halaman: 234Lihat Semua