Mencatat Kinerja Positif, Mandiri Syariah Fokus Pada Pertumbuhan Yang Sehat dan Sustain
“Alhamdullilah, kenaikan tersebut menunjukkan kepercayaan nasabah kepada Mandiri Syariah semakin meningkat. Buat kami ini adalah amanah yang akan kami jaga dengan sebaik-baiknya sekaligus tekad untuk memberikan manfaat lebih bagi umat,” kata Ade Cahyo.
Perolehan DPK menjadikan aset Mandiri Syariah per akhir Maret 2020 mencapai Rp114,75 triliun atau naik 16,43% dari Maret 2019 yang sebesar Rp98,55 triliun.
Atas pencapaian seluruh indikator bisnis diatas, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan signifikan pada rasio laba terhadap ekuitas (return on equity/ROE) di level 16,39% per Maret 2020 dan menjadikan Mandiri Syariah sebagai bank syariah terbesar dengan rasio profitabilitas bank yang baik.
Hingga Maret 2020, Mandiri Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp75,70 triliun, tumbuh 9,14% dari Maret 2019 yang sebesar Rp69,36 triliun. Pembiayaan Segmen Konsumer (pembiayaan Kendaraan Berkah, Griya Berkah, Pensiun Berkah dan Mitraguna Berkah) menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan tersebut.
Ade Cahyo menuturkan pertumbuhan pembiayaan tersebut disertai perbaikan kualitas yang terjaga baik dengan indikator penurunan NPF Net sebesar 34 basis points (bps) dari 1,29% per Maret 2019 menjadi 0,95% per Maret 2020. Sementara, NPF Gross turun 57 bps dari 3,06% di Maret 2020 menjadi 2,49 % per Maret 2020.
Pertumbuhan pembiayaan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan pendapatan margin bagi hasil bersih yang tumbuh 6,33% (yoy) semula Rp2,1 triliun per Maret 2019 menjadi Rp2,23 triliun per Maret 2020. Sementara fee based income meningkat 18,91% dari Rp429 miliar per Maret 2019 menjadi Rp510 miliar per Maret 2020.