Menu

Diberi Nama Artemis Accords, Trump Berencana Buka Area Pertambangan di Bulan

Muhammad Iqbal 8 May 2020, 04:11
Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump

"Idenya adalah jika Anda akan mendekati operasi seseorang, dan mereka telah mendeklarasikan zona keselamatan di sekitarnya, maka Anda perlu menjangkau mereka terlebih dahulu, berkonsultasi dan mencari tahu bagaimana Anda dapat melakukannya dengan aman untuk semua orang," kata sumber anonim itu lagi.

Dalam beberapa minggu mendatang, para pejabat AS juga berencana untuk secara resmi menegosiasikan perjanjian dengan mitra luar angkasa kepada negara-negara yang dianggap memiliki minat pertambangan di bulan. Seperti Kanada, Jepang, dan negara-negara Eropa, serta Uni Emirat Arab.

Sayangnya Rusia, yang merupakan mitra utama dengan NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional, tidak akan menjadi mitra. Sebab, Pentagon memandang Moskow sebagai musuh karena adanya ancaman manuver satelit terhadap satelit mata-mata AS di orbit Bumi.

NASA menginvestasikan puluhan miliar dolar ke dalam program ini. Artemis menargetkan menempatkan manusia di bulan pada tahun 2024 dan membangun "kehadiran secara berkelanjutan" di kutub selatan bulan.

Perusahaan swasta yang bekerja sama nantinya dapat menambang batu bulan dan air bawah permukaan. Keduanya bisa dikonversi menjadi bahan bakar roket.

AS memberlakukan undang-undang pada tahun 2015 yang memberi perusahaan hak kepemilikan atas sumber daya yang mereka tambang di luar angkasa. Walaupun tidak ada hukum seperti itu di komunitas internasional.

Halaman: 12Lihat Semua