Menu

Diberi Nama Artemis Accords, Trump Berencana Buka Area Pertambangan di Bulan

Muhammad Iqbal 8 May 2020, 04:11
Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump

RIAU24.COM - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump, saat ini tengah menyusun rencana untuk penambangan di bulan. Pakta itu diberi nama "Artemis Accords".

Seperti dikutip dari CNBC Indonesia, hal itu sesuai dengan rencana NASA yang akan mengirim manusia ke stasiun luar angkasa di bulan dalam satu dekade ke depan. Tapi rancangan pakta itu belum secara resmi dibagikan ke negara lain yang jadi sekutu AS.

Reuters mengabarkan, administrasi Trump dan negara lainnya melihat bulan sebagai aset strategis utama di luar angkasa. Bulan juga memiliki nilai untuk penelitian ilmiah jangka panjang yang dapat menjembatani misi masa depan ke Mars.

Artemis Accords dinamai sesuai dengan program NASA. Salah satu isinya adalah usulan tentang adanya "zona aman" yang akan mengelilingi pangkalan bulan, untuk mencegah gangguan dari negara-negara atau perusahaan saingan.

"Pakta tersebut juga bertujuan untuk memberikan kerangka kerja di bawah hukum internasional bagi perusahaan untuk memiliki sumber daya yang mereka tambang," kata sebuah sumber yang dikutip dari Reuters.

Namun, AS menolak mengatakan jka hal tersebut merupakan klaim teritorial atas satelit bumi itu. Zona aman hanya akan memungkinkan pihak-pihak yang "mengklaim secara teknis wilayah bulan" untuk berkoordinasi.

"Idenya adalah jika Anda akan mendekati operasi seseorang, dan mereka telah mendeklarasikan zona keselamatan di sekitarnya, maka Anda perlu menjangkau mereka terlebih dahulu, berkonsultasi dan mencari tahu bagaimana Anda dapat melakukannya dengan aman untuk semua orang," kata sumber anonim itu lagi.

Dalam beberapa minggu mendatang, para pejabat AS juga berencana untuk secara resmi menegosiasikan perjanjian dengan mitra luar angkasa kepada negara-negara yang dianggap memiliki minat pertambangan di bulan. Seperti Kanada, Jepang, dan negara-negara Eropa, serta Uni Emirat Arab.

Sayangnya Rusia, yang merupakan mitra utama dengan NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional, tidak akan menjadi mitra. Sebab, Pentagon memandang Moskow sebagai musuh karena adanya ancaman manuver satelit terhadap satelit mata-mata AS di orbit Bumi.

NASA menginvestasikan puluhan miliar dolar ke dalam program ini. Artemis menargetkan menempatkan manusia di bulan pada tahun 2024 dan membangun "kehadiran secara berkelanjutan" di kutub selatan bulan.

Perusahaan swasta yang bekerja sama nantinya dapat menambang batu bulan dan air bawah permukaan. Keduanya bisa dikonversi menjadi bahan bakar roket.

AS memberlakukan undang-undang pada tahun 2015 yang memberi perusahaan hak kepemilikan atas sumber daya yang mereka tambang di luar angkasa. Walaupun tidak ada hukum seperti itu di komunitas internasional.