Rajaunah Sang Guru Ngaji, Kartini yang Terlupakan
"Mereka memang punya pendapatan tapi ya itu hanya cukup untuk susu dan perlengkapan anak-anak mereka saja, di dapur masih ibu yang harus ikut serta membeli beras, sayur dan perlengkapan lainnya. Biasanya sambil mengajar mengaji ibu jualan air dan snack buat anak-anak tapi sejak kegiatan belajar mengaji berhenti, ibu hanya pasrah saja lagi, ga tau harus bagaimana, " ujar Rajaunah lirih.
Rajaunah adalah potret Kartini masa kini yang terlupakan oleh banyak orang. Jika selama ini sosok Kartini masa kini selalu disematkan pada wanita-wanita yang punya jabatan, masih muda, punya usaha sukses, maka Rajaunah jauh dari itu semua.
Meski demikian kiprah wanita seperti Rajaunah tentu tidak bisa diabaikan begitu saja terutama oleh pemerintah dan mereka yang peduli. Karena dari ruang sederhana di rumah berdinding papan inilah anak-anak sekitar belajar agama, belajar etika dan moral yang kelak bisa berguna bagi kehidupan anak-anak bangsa ini. Di usia yang sudah kepala enam dia masih mau berbagi ilmu di tengah himpitan kesusahan secara ekonomi.
Selama mengajar Rajaunah tak pernah mematok bayaran kepada murid-muridnya, dia juga tak pernah meminta muridnya untuk membayar karena baginya kegiatan mengajar mengaji ini adalah amal dan jika ada yang memberi baginya itu hanyalah bonus semata dari Allah SWT.
Rajaunah mengaku pernah menerima beberapa kartu bantuan pemerintah, tetapi itu hanya dia dapatkan sekali. Setelah itu dia tidak tahu lagi ceritanya. "Dulu ibu pernah dapat bantuan sembako sekali dan BLT tapi setelah itu tidak ada lagi, sampai sekarang tidak tahu ceritanya seperti apa," ungkapnya lirih.
Rajaunah tidak mau menduga yang tidak baik kenapa tidak menerima. Baginya jika memang ada rizkinya tentu suatu hari akan diterimanya.